Sabtu, 10 Maret 2012

Seni dan Ilmu Mengajar

Apa itu mengajar ? Mengajar merupakan Seni dan ilmu mentraormasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajarin dimana saja, kapan saja. Baik itu secara individu, berkelompok, maupun di lembaga. Seni mengajar hanya terlihat ketika interaksi pembelajaran berlasung. Jadi, seni dan ilmu merupan suatu kesatuan yang selalu beriringan dalam mengajar.

Apa itu pembelajaran ? Pembelajaran merupakan aaktivitas membantu, sebuah seni yangmengha bersifat rendah hati. Guru tidak menghasilkan pengetahuan atau ide-ide akan menjadi pasif atau tampil dengan pikiran hampa. Cara guru memandu dan metode kerjanya membuat belajar siswa menjadi lebih mudah dan efektif. Inilah seni mengajar, yang tidak mungkin ditemukan pada ptoses alami kehidupan alam organik. Pembelajaran selalu melibatkan hubungan antara pikiran seseorang atau sekelompok orang lainnya. Guru tidak sama dengan guru yang bisa "berbicara" atau sebuah piringan animasi yang bisa menyiarkan sebtansi pelajaran ke pemirsa yang tidak diketahui. Dialog yang masuk ke anatara siswa ini jauh melampaui sekadar berbicara, melaikan apa yang diajarkan ditularkan hampir tidak sadar dalam pertukaran pribadi antara guru dan siswa. 
  
Ini merupakan hubungan dua arah. Guru  memberikan dan siswa menerima bantuan dan bimbingan. Siswa adalah "subjek didik atau murid" yaitu mereka yang menerima dan  mengikuti disiplin yang ditentukan oleh guru untuk pengembangan pikirannya. 

Banyak orang mengatakan bahwa mengajar adalah ilmu. Orang-orang ini percaya memposisikan mengajar sebagai aktivitas “ilmiah” memang dapat diformalkan, namun jika hal itu menjadi resep pendekatan yang memaksa, maka kana terjadi birokratisasi dan pemaksaan aktivitas mengajar. Mereka berpendapat bahwa mengajar sebenarnya melibatkan intuisi, improvisasi dan ekspresi. Bagi mereka, aktivitas mengajar tergantung pada kreativitas, penilaian yang baik, dan wawasan tingkat tinggi. Mengajar merupakan seni dan ilmu mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan menggunakan media tertentu. Ilmu mengajar bisa dipelajari di man pun dan kapan pun, baik individual, kelompok, maupun dilembagakan. Seni mengajar akan terlihat ketika interaksi pembelajaran berlangsung.

Banyak juga orang mengatakan bahwa mengajar adalah ilmu. Bagi mereka, kegiatan mengajar harus berbasis dan dipandu ilmu. Mereka ini menekankan aspek ilmiah dalam kegiatan pembelajaran dan berfokus pada cara-cara melakukan sistematisasi komunikasi antara guru dan siswa. Mereka percaya bahwa adalah mungkin untuk secara sistematis memilih bahan, mengatur interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa dan menentukan bahan-bahan yang harus dipelajari oleh siswa, sehingga mengurangi kemungkinan kegiatan pembelajaran terjadi hanya secara kebetulan. Mereka percaya bahwa kegiatan belajar siswa dapat dilakukan dengan  pendekatan teknologis melalui aplikasi teknologi pengajaran. Salah satu pendukung utama pendekatan pembelajaran berbasis teknologi adalah B.F. Skinner. Skinner berargumen bahwa guru-guru dapat dilatih untuk menerapkan teknologi pendidikan atau mentransformasikan material pembelajaran dengan pendekatan teknologis dalam masukan-proses-luaran atau stimulus-respon yang mekanistik.

Jika dikaitkan proses pembelajaran pada tanggal 5 Maret 2012 kemaren, sangat terlihat bahwa proses pembelajaran pada mata kulia Paedagogi. Dimana unsur seni dan ilmu diterapkan oleh dosen pengampu saat mengajar di ruang kelas. Unsur seni ini terlihat pada saat dosen memberikan kesempatan ke pada mahasiswa  trial and error ketika mencoba aplikasi web yang baru diperkenalkan oleh dosen. Ketika salah satu mahasiswa berhasil memecahkan masalah dosen memberi kesempatan mahasiswa untuk menjelaskan apa yang didapatnya di depan kelas. Disini sangat terlihat bahwa dosen tidah hanya terpaku pada metode ceramah dengan menggunakan power poin saja. Cara mengajar yang di gunakan dosen tidak kaku. Dimana setiap mahasiswa di didorong supaya lebih kreatif.

Unsur lain juga terlihat saat proses mengajar terjadi. Dimana dosen memperkenalkan teknologi dan website pada saat mengajar. Seni dan ilmu yang dikombinasikan dosen sangat baik untuk efektivitas pembelajaran. Menurut saya kegiatan pembelajaran yang mendorong kita untuk intuisi, kretaivitas, ekspresi serta improvisasi itu sangat baik. 

DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. (2010). Pedagogi, Andragogi dan Heutagogi., Bandung: Alfabeta.