Minggu, 22 Juni 2014

METODE PELATIHAN

Fatimah Lubis (10-050)
Nanda Lukita Audi (10-105)
Chyntia Halim (11-044)
Eva Brahmana (11-126)
Akhiakkazimi (12-103)


Pelatihan adalah salah satu metode dalam pendidikan orang dewasa atau dalam suatu pertemuan yang biasa digunakan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan mengubah sikap peserta dengan cara yang spesifik. Pengetahuan tentang jenis pelatihan dan bagaimana merancang suatu pelatihan ini sangat penting, agar pelatihan yang dilaksanakan dengan efektif mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Persiapan Pelatihan
            Mengamati situasi di perusahaan atau di rumah merupakan hal yang penting, yaitu untuk menentukan masalah yang perlu pemecahan. Identifikasi masalah biasanya merupakan langkah pertama menuju pemecahan masalah.
Manfaat Pelatihan
            Tidak ada bisnis atau industri yang mengizinkan semua pimpinan menyerahkan semua kegiatan pada keputusan kelompok. Demikian juga, tidak ada bisnis atau industri dapat berjalan dengan kediktatoran secara penuh dari atas ke bawah. Diharapkan bahwa pelatihan kepekaan akan membantu kelompok dalam mengenal bagaimana melakukan kompromi yang menyenangkan di antara kedua ekstrem trbt.
Hal – Hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pelatihan.
            Pada setiap perencanaan selalu ada unsur-unsur :
1.  Siapa ?
2.  Apa    ?
3. Di mana      ?
5. Bagaimana ?
Kapan (Kertasapoetra, 1994, Ibrahim, 2003, Proyek Deliveri, 2000b). sejalan dengan itu, dalam perencanaan pelatihan pun terdapat unsur-unsur trsbt. Seperti dikemukakan oleh (Lunandi, 1982), unsure-unsur perencanaan pelatihan antara lain sbg berikut,
1. Siapa yang akan dipilih ?
2. Apa yang akan mereka pelajari ?
3. Siapa yang akan menyampaikan pelajaran ?
4. Dengan cara bagaimana mereka akan dilatih ?
5. Bagaimana hasil pelatihan akan dievaluasi ?
Dalam pelatihan kepekaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni kelompok- T, persiapan, manfaat, dan peringatan bagi perencana pelatihan kepekaan. Sementara itu, hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan kepemimpinan adalah penentuan tujuan pelatihan yang tepat. Selanjutnya, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelatihan kerja adalah definisi, asumsi, dan rasional dasar, desain pelatihan, serta evaluasi.
Ada 5 pertanyaan yang perlu di jawab dalam perencanaan pelatihan :
1. Siapa yang akan dilatih ?
2. Apa yang akan mereka pelajari?
3. Siapa yang akan menyampaikan pelajaran ?
4. Dengan cara bagaimana mereka yang akan dilatih ? dan
5. Bagaimana hasil pelatihan akan dievaluasi ?

Disamping itu, terdapat enam langkah dalam perencanaan pelatihan, yaitu :
1. Menentukan kebutuhan
2. Menentukan sasaran
3. Merencanakan sumber
4. Mengenal hambatan
5. Menentukan alternative
6. Melakukan seleksi
Dalam melaksanakan pelatihan, di samping materi pelatiahan dan pembimbing, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah pengaturan ruangan, antara lain :
1. Ruangan untuk diskusi panel
2. Ruangan khusus untuk diskusi kelompok kecil
3. Penerangan dan stop kontak untuk menggunakan alat-alat bantu
4. Fentilasi
5  Kebersihan ruangan
6. Ketenangan
7. Toilet untuk peserta
8.  Kursi, yang semuanya harus tersedia dengan cukup

Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahwa sampah seharusnya dikurangi, maka dari itu kelompok mengangkat tema pelatihan yakni pelestarian lingkungan dengan recycle sumpit menjadi alas makan.
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah kelompok mengharapkan Masyarakat lebih peka dengan lingkungan dan bertambah pengetahuannya untuk melestarikan lingkungan.

Peserta/ Sasaran ketika Pelatihan :
A. Teman-teman dikelas Andragogi

Target perubahan (Perubahan perilaku yang diharapkan) :
1. Timbulnya kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat untuk sadar lingkungan dengan 3R
INI HASIL MASING-MASING KELOMPOK KETIKA MEMBUAT RECYCLESUMPIT MENJADI ALAS PIRING MAKAN :


Alat yang digunakan :
1. Sumpit
2. Lem UHU
3. Cat warna
4. Pernis ( pengkilat )
Prosedur pelaksanaan :
1.  Menggumpulkan sumpit bekas yang telah dicuci lalu sumpit direndam dengan pewangi agar sumpit tidak meninggalkan bau dari makanan, setelah bau sumpit hilang sumpit tersebut dijemur, setelah sumpit tersebut kering dan wangi, sumpit tersebut diberi pewarna dari cat lalu setelah warna merata di bagian badan sumpit, sumpit tersebut di jemur kembali agar warnanya menempel dengan bagus.
2.  Susun sumpit menjadi dua dan di rekat dengan lem. Setelah terkumpul sususan sumpit yang berjumlah dua, kita susun sumpit tersebut menjadi tidak sejajar  diretkan dengan lem. Buat sepanjang yang kita inginkan.

Kamis, 19 Juni 2014

METODE DEMINSTRASI

Metode demonstrasi ini tidak seharusnya digunakan dlam setiap situasi, namun hendaknya disesuaikan dengan situasi. Metode ini dapat berhasil jika digunakan dalam pengajaran manipulative dan ketrampilan, pengembangan pengertian, untuk menunjukkan bagaimana melakukan praktik-pratik baru, untuk memperkuat penerimaan terhadap sesuatu yang baru, dan memperbaiki cara melakukan sesuatu.

A.  Keutungan dan Keterbatasan Metode Demonstrasi
 1. Keuntungan Metode Demonstrasi
Morgan, (1976) ; Flores, Bueno dan Lapastora, (1984), menyatakan ada beberapa keuntungan metode demonstrasi yaitu:
a. Demostrasi menarik dan menahan perhatian.'b. Demonstrasi menghadirkan subjek dengan cara yang mudah dipaham.c. Menyakinkan hal-hal yang meraguakan apakah dapat atau tidak dapat dikerjakan.d. Dalam metode ini memiliki objek yang nyata.e. Metode ini menunjukkan penlaksaan ilmu pengetahuan dengan contoh.f. Mempercept penyerapan langsung dari sumbernya.g. Membantu mengenbangkan kepemimpinan local.h. Memberikan bukti bagi praktik yan diajurkan.

2.   Keterbatasan Metode DemontrasiAda beberapa keterbatasan metode demonstrasi antara lain:a. Metode ini tidak muda dilaksanakan.b. Terbatas hanya untuk jenis pengajaran tertentu.c.   Hasil memerlukan waktu yang banyak dan agar mahal.d. Memerlukan persiapan awal.e. Memerlukan persiapan awal.f. Dapat terpengaruh oleh cuaca.g. Dapat mengurangi kepercayaan jika tidak berhasil.

B. Jenis Metode Demonstrasi
Secara umum ada dua jenis metode demonsttasi, yaitu:
1. Metode Demonstasi CaraDemonstrasi ini menunjukkan bagaimana mengerjakan sesuatu,. Termaksud bahan-bahan yang digunakan dalam perkerjaan yang sedang diajarkan., memeprlihatkan, serta menjelaskan setiap langkah pengerjaannya. Metode ini biasanya dapat diselesaikan dalam waktu yang relative singkat dan tidak memerlukan banyak biaya.
2. Metode Demonstrasi HasilMetode ini dimaksudkan untuk menunjukkan hasul dari bebarapa praktik dengan menggnakan bukti-bukti yang dapat dilihat, didengar, dan dirasakan.
C. Langkah-langkah Metode Demonstrasi Cara
Menurut Morgan(1976(, Kang & Song (1984), dan Flores, Bueno & Lapastora (1983) ada beberapa langkah yaitu:1.  Merencakan demonstrasi cara2.  Mempersiapkan demonstrator3. Mempersiapkan pengamat 4. Melakukan demonstrasi cara5. Menganalisis hasil 

D. Tahap Demonstrasi Hasil
Ada bebarapa tahap dalam metode ini, yaitu:1. Merencanakan demonstrasi hasil2.   Mempersiapkan demonstrasi3. Melaksanakan demonstrasi hasil4. Memperunakan hasil



Sumber : Suprijanto,2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi.Jakarta : Bumi Aksara

Kamis, 12 Juni 2014

METODE DISKUSI

 Metode diskusi adalah salah satu alat yang efektif pada pendidikan orang dewasa jika peserta yang terlibat sedikit. Penggunaan metode diskusi ini untuk keompok yang berjumlah 10 orang atau lebih, memerlukan perencanaan yang cermat dalam pemimpinan diskusi yang kompeten.

A. Diskusi Kelompok.
Morgan, et al (1976) menyatakan bahwa diskusi kelompok yang ideal adalah berpasipasinya sekelompok orang yang diskusi sesuai dengan objek atau masalah yang memerlukan informasi. Kang dan Song (1984) menyatakan bahwa diskusi kelompok sebagai pertemuan atau percakapan antara dua orang atau lebih yang membahas topic tertentu yang menjadi pusat perhatian bersama. Menurtut Gulo (2002)m diskusi kelompok adalah strategi belajar mengajar yang tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara perserta ddidik. Ada beberapa manfaat diskusi kelompok dalam pendidikan orang dewasa, yaitu:
1.  Untuk menyampaikan pendapat, mendorong setiap indivisu untuk berpikir dan mengambil keputusan.
2. Berlajar sambil berkerja.
3. Diskusi yang membuat perserta lebih toleran dan berwawasan luas.
4.   Mendorong setiap orabf untuk mendengar dengan baik.
5. Memberikan alat pemersatu fakta dan pendapat anggota kelompok sehingga kesimpulan dapat diambil.
6. Melalui metode diskusi pemimpin berlatih.
7. Diskusi digunakan untuk mendorong orang-orang menjadi sadar akan adanya masalah, membantu mengentifikasi masalah.
8. Membantu dalam mencari masalah membantu dalam memecahkan masalah, dan kesempatan untuk merencanakan program aksi.

B. Teknik Diskusi Khusus
Setiap teknik telah dikembangkan dengan menganalisis situasi dan menggunakan secara efektif metode tambahan yang paling ssesuai dengan situasi. Ada beberapa metode membantu dalam mengatur diskusi, yang lainnya cenderung meningkatkan partisipasi.

C. Dua Pimpinan (Co-Leader) dalam Diskusi Kelompok
Ada beberapa keuntungan dari diskusi yang menggunakan dia pimpinan. Kepemimpinan penting dalam mendapatkan partisipasi dalam diskusi. Penggunaan dua pemimpindapay memperlancar diskusi dan mempermudakan dalm mencakup keseluruhan subjek. Kedua pemimpin dapat menhajukan pertanyaan. Pemimpin yang satu mengajukan pertanyaan untik mengarahkan diskusi menuju tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan pempun yang satu lagi bisa beryindak sebagai pengecek agar informasi penting tidak ada yang tertinggal. Sistem dua pemimpin in berkerja dengan baik dalam kelompok kurang dari 20 atau 30 orang. System ini kurang efektif untuk kelompok besar.

D. Kelompk Huddle
Pada metedo ini anggota kelompok bertukar pengalaman, berbagi ide, mengecek pemecahan tentative dan akhirnya sepakat terhadap pemecahan tentative. Meggunakan pembatasan waktu, atau apabila tampak semua kelompok hudlle sudah menyelesaikan diskusinya, pemimpin dapat memanggil kelompok asal dan meminta juru bicara setiap kelompok huddler untuk melaporkan hasil diskusinya. Setelah setiap kelompok huddler menyampaikan laporan mereka, biasanya pemimpin memimpin diskusi kelompok besar untuk menyimpulkan prinsip-prinsip yang telah disampaikan satu sama lain untuk menyampaikan satu persatu dan untuk menyusun rencana kegiatan. Kelompok huddler ini dapat disampaikan dengan kelompok syndicate dalam hal keduanya merupakan kelompok kecil. Bagian dari kelompok besar.

E.  Kelompok Buzz
Teknik kelompok buzz mirip dengan metode huddle. Ada dua versi teknik yang sering digunakan pleh pendidik dan ahli sosiologi (Morgan, 1976). Versi pertama, teknik yang paling sering digunakan adalah membagi kelompok asal menjadi kelompok buzz yang terdiri atas 10-15 orang, jika anggota kelompok asalnya berjumlah 30 orang atau lebih. Penggunaan kelompok buzz memerlukan pengturan tempat duduk yang lebih lengkap daripada kelompok huddle, setiap kelompok buzz sebaiknya duduk dalam posisi melingkar. Versi kedua untuk kelompok 30orang atau kurang digunnakan kelompok buzz kecil yang mencakup formasi kelompok diskusi 2 atau 3 orang.

F. Teknik Phillips 66
Teknik “diskusi 66” yang dikembangkan oleh J.Donald Phillips adalah salah satu variasi dari system huddler dan diterapkan untuk situasi kelompok yang tidak menetu ketika partisipasi yang demokratis diperlukan. Teknik ini digunakan dalam kelompok kecil 10-20 orang atau dalam kelompok besar.