A. Diskusi Kelompok.
Morgan, et al (1976) menyatakan bahwa diskusi kelompok yang ideal adalah berpasipasinya sekelompok orang yang diskusi sesuai dengan objek atau masalah yang memerlukan informasi. Kang dan Song (1984) menyatakan bahwa diskusi kelompok sebagai pertemuan atau percakapan antara dua orang atau lebih yang membahas topic tertentu yang menjadi pusat perhatian bersama. Menurtut Gulo (2002)m diskusi kelompok adalah strategi belajar mengajar yang tepat untuk meningkatkan kualitas interaksi antara perserta ddidik. Ada beberapa manfaat diskusi kelompok dalam pendidikan orang dewasa, yaitu:
1. Untuk menyampaikan pendapat, mendorong setiap indivisu untuk berpikir dan mengambil keputusan.
2. Berlajar sambil berkerja.
3. Diskusi yang membuat perserta lebih toleran dan berwawasan luas.
4. Mendorong setiap orabf untuk mendengar dengan baik.
5. Memberikan alat pemersatu fakta dan pendapat anggota kelompok sehingga kesimpulan dapat diambil.
6. Melalui metode diskusi pemimpin berlatih.
7. Diskusi digunakan untuk mendorong orang-orang menjadi sadar akan adanya masalah, membantu mengentifikasi masalah.
8. Membantu dalam mencari masalah membantu dalam memecahkan masalah, dan kesempatan untuk merencanakan program aksi.
B. Teknik Diskusi Khusus
Setiap teknik telah dikembangkan dengan menganalisis situasi dan menggunakan secara efektif metode tambahan yang paling ssesuai dengan situasi. Ada beberapa metode membantu dalam mengatur diskusi, yang lainnya cenderung meningkatkan partisipasi.
C. Dua Pimpinan (Co-Leader) dalam Diskusi Kelompok
Ada beberapa keuntungan dari diskusi yang menggunakan dia pimpinan. Kepemimpinan penting dalam mendapatkan partisipasi dalam diskusi. Penggunaan dua pemimpindapay memperlancar diskusi dan mempermudakan dalm mencakup keseluruhan subjek. Kedua pemimpin dapat menhajukan pertanyaan. Pemimpin yang satu mengajukan pertanyaan untik mengarahkan diskusi menuju tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan pempun yang satu lagi bisa beryindak sebagai pengecek agar informasi penting tidak ada yang tertinggal. Sistem dua pemimpin in berkerja dengan baik dalam kelompok kurang dari 20 atau 30 orang. System ini kurang efektif untuk kelompok besar.
D. Kelompk Huddle
Pada metedo ini anggota kelompok bertukar pengalaman, berbagi ide, mengecek pemecahan tentative dan akhirnya sepakat terhadap pemecahan tentative. Meggunakan pembatasan waktu, atau apabila tampak semua kelompok hudlle sudah menyelesaikan diskusinya, pemimpin dapat memanggil kelompok asal dan meminta juru bicara setiap kelompok huddler untuk melaporkan hasil diskusinya. Setelah setiap kelompok huddler menyampaikan laporan mereka, biasanya pemimpin memimpin diskusi kelompok besar untuk menyimpulkan prinsip-prinsip yang telah disampaikan satu sama lain untuk menyampaikan satu persatu dan untuk menyusun rencana kegiatan. Kelompok huddler ini dapat disampaikan dengan kelompok syndicate dalam hal keduanya merupakan kelompok kecil. Bagian dari kelompok besar.
E. Kelompok Buzz
Teknik kelompok buzz mirip dengan metode huddle. Ada dua versi teknik yang sering digunakan pleh pendidik dan ahli sosiologi (Morgan, 1976). Versi pertama, teknik yang paling sering digunakan adalah membagi kelompok asal menjadi kelompok buzz yang terdiri atas 10-15 orang, jika anggota kelompok asalnya berjumlah 30 orang atau lebih. Penggunaan kelompok buzz memerlukan pengturan tempat duduk yang lebih lengkap daripada kelompok huddle, setiap kelompok buzz sebaiknya duduk dalam posisi melingkar. Versi kedua untuk kelompok 30orang atau kurang digunnakan kelompok buzz kecil yang mencakup formasi kelompok diskusi 2 atau 3 orang.
F. Teknik Phillips 66
Teknik “diskusi 66” yang dikembangkan oleh J.Donald Phillips adalah salah satu variasi dari system huddler dan diterapkan untuk situasi kelompok yang tidak menetu ketika partisipasi yang demokratis diperlukan. Teknik ini digunakan dalam kelompok kecil 10-20 orang atau dalam kelompok besar.
G. Tim Kepemimpinan
Penggunaan tim kepemimpinan 4 orang dalam diskusi kelompok terbukti lebih efektid daripada penggunaan seorang pemimpin diskusi. Empat orang dapat berbuat lebih banyak daripada seorang, khususnya jika mereka dilatih dalam bidang tanggung jawab (Morgan, 1976). Tim diskusi kepemimpinan ini biasa digunakan dalam rapat-rapat yang dilaksanakan oleh organisasi atau instasi baik swasta maupun pemerintaha.
H. Pemain Peran (Role Playing)
Permainan peran merupakan alat baru dalam pendidikan orang dewasa. Penggunaan teknik permainan peran yang pertama dalam pendidikan orang dewasa dilakukan oleh ahli psikolgi dalam tahun 1900-anuntuk membantu pasien dalam menyembuhkan kesehatan mental. Proses ini dikenal sebagai psikodrama.
I. Curhat Pendapat (Brainstorming)
Istilah ini keperkenalkan dalam metode pendidikan orang dewasa adalah curah pendapat. Curah pendapat adalah salah satu bentuk berpikir kreatif sehingga peryimbangan memberikan jalan untuk mencurahkan semua ide.
J. Dramatic skit
Metode ini meliputi penggunaaan dialig dan tindakan menginterpretasikan situasi dan peristiwa. Permainan drama berbeda dari permainan peran, drama memerluwaktu yang lebih lama dan tempat yang lebih luas.
K. Diskusi Informal
Diskusi informal dalam kelompok kecil adalah tipe lain dari teknik kelompok. Diskusi informal dapat dilakukan pada peryemuan bulanan. Teknik ini mempunyai pemimpin yang professional.
L. Debat
Debat biasanya dilakukan untuk adu pendapat antar individu atau kelompok yang berbedapendapat, tidak dimaksudkan untuk memperileh kesepakatan seperti diskusi pada umumnya (Mordikanto 1992).
Sumber : Suprijanto,2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi.Jakarta : Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar