Selasa, 11 September 2012

Teori Perkembangan Jean Piaget

Aisyah Hudayah (09-091)

Fatimah Lubis (10-050)

Fitri Dian Adlina (10-091)

Pada 1920-an, seorang psikolog muda Swiss memulai kajiannya tentang berpikir anak-anak. Sebagai karyawan di Binet Institute, tanggungjawab Piaget adalah mengembangkan pertanyaan tes kecerdasan vrsi Perancis dalam bahasa Inggris. Dengan menggunakan teknik wawancara terbuka dari teknik psikoanalisis, Piaget meneliti penjelasan kekeliruan anak.


Untuk memahami gagasan tentang belajar yang memandai,  kita pertama-tama harus menjelaskan bagaimana individu bisa mengontruksi dan menciptakan, bukan hanya bagaimana dia mengulangi dan meniru. (Piaget, 1970b).


Piaget bertujuan untuk menemuakn karakteristik logika alamiah – logika bertindak, berbicara, berpikir, dalam berbagai macam bentuk (Inhelder & deCaprona, 1990, h. 39). Bidang yang dibahas, yaitu: 

a. Bahasa dan pimukiran anak-anak, 

b. Pemahamana anak tentang kausalitas dan dunia, 

c. Perkembangan moral, 

d. Penalaran artimatika, 

e. Tahap-tahap dalam perkembangan kognitif anak bayi, 

f. Komponen pemikiran logis, 

g. Analisis pemikiran pra-logis. 

Yang membuat karya Piaget terhambat karena ada tiga faktor, yaitu: 

1. Hanya sedikit tulisan dan riset Jenewa yang tersedia dalam bahasa inggris. 

2. Piaget, dalam karya tulisannya dan riset Jenewa yang tersedia dalam bahasa kembali tujuan karya, dan karenanya rawan terjadi kesalahan aplikasi teori menyatakan persoalan yang kurang tepat (Chapman, 1988). 

3. Piaget terus merevisi dan mengerjakan ulang teorinya berdasarkan ekperimen yang berkesinabungan; dia pernah mendeskripsikan dirinya sebagai revisionis utama (Piaget, 1970b). 

 

 PRINSIP PERKEMBANGAN KOGNITIF 

-  Piaget berpendapat bahwa pendapat tradisional tentang belajar adalah keliru dalam 3 hal. Pertama, para psikolog dan pendidik biasanya mendeskripsikan pengetahuan sebagai : (a) beberapa entitas “di luar” objek dan pristiwa yang (b) terdiri dari informasi objektif statis tentang dunia “riil”. Karenanya, (c) individu dan lingkungan ekstrnal dapat dipisahkan menjadi dua entitas dalam setiap definisi pengetahuan.

                                    Asumsi Teoti Perkembangan Kognitif Piaget

Pertanyaan

Sumber

Asumsi

Apa hakikat pengetahuan?

Filsafat

Pengetahuan adalah mengetahui, dan ia adalah sebuah proses yang diciptakan melalui aktivitas pemelajar.

Apa relasi antara orang yang mengetahui dan realitas?


(a) Dalam penciptaan pengetahuan, individu dan objek berpadu dan tidak dapat dipisahkan.

(b)  “hubungan antara pembelajar dan objek tidak ditentukan sebelumnya dan yang lebih penting adalah relasi itu tidak stabil: (Piaget, 1970b, h. 704).

Apa hakikat kecerdasan?

Biologi

Kecerdasan manusia dan organisme berfungsi serupa. Keduanya adalah sistem teroganisasi yang secara konstan berinteraksi dengan lingkungan. Mereka juga membangun struktur yang mereka butuhkan dalam rangka berdaptasi dengan likungan (Piaget, dalam Bringuier, 1980, hlm 3)

Apa metode investigasi yang tepat?

Psikologi

Observasi dan ekperimentasi.

- Menurut Piaget, sifat pengetahuan dan relasi pembelajar dengan realitas adalah persoalan filosofis. Biologi, menurutnya, memberikan jawaban untuk hakikat kecerdasan, dan psikologi berkaitan dengan isu metode kajian yang tepat (observasi dan percobaan).  

- Kecerdasan bukan ciri statis yang dapat dinilai secara kuantitatif. Sebaliknya, kecerdasan adalah aktif,dinamis, dan senantiasa berubah.

- Ada empat faktor yang diperlukan untuk transformasi perkembangan dari satu bentuk penalaran ke bentuk lain. Faktor itu adalah lingkungan fisik, kematangan, pengaruh sosial, dan proses yang disebut sebagai penyeimbang (equilibration) (Piaget, 1977). 

 

KOMPONEN PERKEMBANGAN KOGNITIF 

- Unit dasar dari pemikiran logis adalah jenis aktivitas kognitif tertentu yang disebut Piaget sebagai operations (operasi), merupakan struktur kognitif yang mengatur penalaran logis dalam pengertian yang luas. Tanpa sistem pemikiran logis ini, anak tidak dapat membedakan antara pengetahuan dan keinginan, dakta dan fantasi, atau antara apa yang seharusnya, apa adanya, yang pasti terjadi, atau yang tidak dapat terjadi. 

- Struktur operaasional berkembang secara perlahan-lahan,selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun. Sebelum anak mengembangkan struktur operasional (level pemikiran operasional), anak tidak dapat membedakan antara realitas, kemungkinan, dan keniscayaan (peringkat  I). Pada pringkat IIA, anak memikirkan sedikit kemungkinan konkret, dan pada peringkat IIB, ketika operasi konkret sudah mapan, setiap kemungkinan diperlakukan sebagai sesuatu yang dapat dipahami. Anak peringkat III mengenali kemungkinan terbatas dan juga secara sistematis mngesampingkan kemungkinan sampai mereka mendapatkan satu kemungkinan yang pasti. 

- Proses fundamental dalam perkembangan pemikiran logis adalah asimilasi, akomodasi, dan kuilibrasi. Asimilasi adalah integrasi elemen eksernal ke dalam struktur internal pembelajar. Akomodasi mencakup penyesuaian dalam struktur internal pembelajar dan transformasi kualitatif dalam pemikiran. Sedangkan ekuilibrasi adalah seperangkat proses yang kompleks dan dinamis yang secara kontinyu mengatur perilaku. 

 

PRINSIP PEMBELAJARAN 

-   Pembelajar mengonstruksi pengetahuan melalui riset mandiri dan kerja sama dengan temannya. Peran guru adalah mengorganisasikan dan menciptakan situasi yang memberikan masalah yang bermakna dan mengajukan pertanyaan yang mendalam yang akan membangkitkan pemikiran anak.

 

APLIKASI PENDIDIKAN

   ·    Karakteristik pembelajar

Teori Jean Piaget membahas isu luas yang berkaitan dengan perkembangan kognitif, adalah: 

1. Perbedaan individual. Tujuannya untuk mengidentifikasi dan mempelajari hukum universal perkembangan kognitif. 

2. Kesiapan. Kesiapan mengandung dua makna dalam teori Piaget. Yang pertama adalah kapasitas individual untuk mengasimilasikan informasi baru, perasyaratannya adalah kerangka kognitif yang dapat menggunakan informasi baru. Sisi kedua dimana kesipan dimanifestasikan adalah dalam hubungannya dengan konstruksi stuktur kognitif logis. 

3.  Motivasi. Piaget mengindentifikasi dua sumber motivasi. Yang pertama adalah faktor motivasi umum yang berfungsi pada semua peringkat perkembangan yakni kebutuhan. Sumber motivasi kedua adalah konten atau isi kebutuhan pada usia atau periode  perkembangan tertentu. 

- Tiga isu kelas yang penting adalah mengembangkan keterampilan “bagaimana belajar”, member transfer belajar, dan mengajarkan pemecahan masalah. 

- Sumbagan karya Piaget bagi praktik pendidikan adalah bahwa ia mengubah pandangan tentang anak dari pendapat semula bahwa anak adalah orang dewasa kecil ke pendapat bahwa anak memiliki pola pemikiran yang khas dan terus berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar