Fatimah Lubis (10-050)
Nanda Lukita Audi (10-105)
Cynthia halim (11-044)
Aisyah Huwai (11-065)
Eva Brahmana (11-126)
Akhiakkazimi (12-103)
A. LATAR BELAKANG
Melestarikan lingkungan untuk hidup harmonis dengan alam. Demi mempromosikan pengurangan limbah dan memotivasi daur ulang tanpa memandang usia dan status sosial dan tanpa takut kotoran. Masalah dari perubahan lingkungan berdampak langsung dengan perilaku manusia, diantara masalah-masalah itu adalah masalah-masalah yang yang dihadapi baik sebagai individu, sebagai bangsa maupun sebagai spesies.
Belakangan ini, begitu banyak orang yang tidak peduli dan tidak sadar dengan lingkungannya, terlihat dari banyak sekali sampah yang berserakan dan dibuang sembarangan, serta pemakaian bahan plastik atau bahan-bahan yang susah untuk diurai yang dapat menyebabkan global warming. Masyarakat begitu tidak peduli dengan apa yang akan trejadi jika mereka berbuat seperti itu, mereka tidak mementingkan bagaimana anak cucu mereka bisa hidup dengan keadaan lingkungan yang semakin hari semakin buruk. Padahal, ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi global warming. Pelestarian lingkungan yang terkenal adalah prinsip 3R, Reduce (mengurangi penggunaan barang yang tidak diperlukan), Reuse (menggunakan kembali barang yang masih bisa digunakan), dan apabila kedua langkah tidak lagi bisa dilakukan barulah melakukanRecycle (daur ulang). Recyle membuat bahan atau benda yang susah diurai menjadi benda yang kembali berfungsi dan dapat digunakan kembali dalam kegiatan kita sehari-hari contohnya sumpit yang akan di daur ulang menjadi sebuah alas makan, bahan yang telah di daur ulang juga dapat menjadi salah satu sumber penghasilan ketika barang tersebut bisa terjual. Untuk recycle barang bekas juga tidak sulit hanya saja butuh kesadaran mengenai pentingnya kesejahteraan lingkungan dan meluangkan sedikit waktu dan energy untuk membuatnya.
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai bahwa sampah seharusnya dikurangi, maka dari itu kelompok mengangkat tema pelatihan yakni pelestarian lingkungan dengan recycle sumpit menjadi alas makan.
Pelatihan sosialisasi merupakan penyampaian informasi dengan melipatgandakan pihak-pihak penerima pesan (receiver) yang dalam hal ini adalah publik, dimana publik yang terdiri dari banyak individu yang memiliki skala intelektualitas yang berbeda. Sebagai contoh, seseorang yang berpendidikan sekolah dasar dengan universitas tentu saja berbeda dalam menanggapi sosialisasi tentang informasi tertentu. Kegiatan sosialisasi merupakan proses komunikasi yang sangat erat kaitannya dengan disiplin ilmu komunikasi, yang menurut William G Scoot dipengaruhi oleh 5 (lima) faktor, yaitu :
a. The Act (Perbuatan)
b. The Scene (Adegan)
c. The Agent (Pelaku)
d. The Agency (Perantara)
e. The Purpose (Tujuan)
B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah kelompok mengharapkan Masyarakat lebih peka dengan lingkungan dan bertambah pengetahuannya untuk melestarikan lingkungan.
C. PESERTA PELATIHAN
Peserta/ Sasaran ketika Pelatihan :
- Teman-teman dikelas Andragogi
D. TARGET
Target perubahan (Perubahan perilaku yang diharapkan) :
1. Timbulnya kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan.
2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat untuk sadar lingkungan dengan 3R.
E. ALAT & BAHAN
Alat yang digunakan :
1. Sumpit
2. Lem UHU
3. Cat warna
4. Pernis ( pengkilat )
F. PROSEDUR PELAKSANAAN
Prosedur pelaksanaan :
1. Menggumpulkan sumpit bekas yang telah dicuci lalu sumpit direndam dengan pewangi agar sumpit tidak meninggalkan bau dari makanan, setelah bau sumpit hilang sumpit tersebut dijemur, setelah sumpit tersebut kering dan wangi, sumpit tersebut diberi pewarna dari cat lalu setelah warna merata di bagian badan sumpit, sumpit tersebut di jemur kembali agar warnanya menempel dengan bagus.
2. Susun sumpit menjadi dua dan di rekat dengan lem. Setelah terkumpul sususan sumpit yang berjumlah dua, kita susun sumpit tersebut menjadi tidak sejajar diretkan dengan lem. Buat sepanjang yang kita inginkan.