Rabu, 04 April 2012

Mengajar, Paedagogi dan Paradingma Belajar

Mengajar berasal dari kata "ajar". Kata ajar berarti memberi pentunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek tertentu diketahui atau dipahami. Mengajar adalah tindakan seseorang atau tim dalam memberikan pentunjuk atau menyampaikan informasi, pengalaman, pengetahuan, dan sejenisnya kepada subjek didik tertentu agar mereka mengetahui dan memahaminya sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Pengajar adalah semua proses tindakan yang terjadi dalam kerangka kegiatan mengajar. kegiatan itu dimulai dari merencanakan, melaksanankan, menilai, menhanalisasis hasil, melakukan refleksi, dan membantu tindakan lanjut bagi perbuatan mengajar berikutnya.
Setiap guru didasar pada paradigma yang bebeda mengenai cara siswa belajar. Strategi yang tumbuh dari paradigma yang berbeda. Lima Srategi mengajar, yaitu:
1. Pelatihan dan pelatihan lajut, yaitu mengembangakan keterampilan dasar dan lanjutan daengan tujuan yang jelas, melaksakan pembelajaran dengan langkah-langkah tertentu, dan memperkuat setiap kemajuan.Srategi ini di dasarin oleh hasil temuan psikologi perilaku.
2. Caramah dan menhelaskan, yaitu menyajikan informasi dengan cara yang dapat dipahami, mudah diproses, dan diingat. Srategi ini di dasarin oleh hasil temuan psikologi kognitif.
3. Mencari dan menemukan, yaitu pembelajaran keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan kreativitas melalui penyelidikan penemuan. Srategi ini di dasarin oleh hasil temuan proses berpikir dan penelitian psikologis pada penalaran dan kreativitas.
4. Kelompok dan tim, yaitu berbagai informasi, bekerja secara kooperatif pada pembelajaran proyek, serta mengeksplorasi sikap pendapat, dan keyakinan melalui proses kelompok.
Srategi ini di dasarin oleh hasil temuan tentang kominuikasi kelompok.
5. Pengalaman dan refleksi, yaitu mengaktifkan siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang terjadi di lingkungan kerja, megang, studi wisata, atau kegiatan di luar ruangan. Srategi ini di dasarin oleh hasil temuan belajar holistik dan teori-teori konseling yang memfasilitaskan wawasan dan pemahaman diri. 

Kelima srategi ini menyediakan kerangka merja konsep yang berguna untuk mengorganisasi kegiatan pembelajaran. Lima srategi ini bersama tiga perspektif (materi pelajaran, cara mengelola/mengatur pembelajaran, dan siswa) menyediakan informasi dasar profesopnal bahwa setiap guru agar menjadi lebih efektif dalam melaksakan tugasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar